Anis merah atau punglor merah atau punglor cacing, yang sering juga disebut anis bata atau punglor bata (Zoothera citrina) tak pelak lagi merupakan burung yang sangat populer di antara para penghobi kicauan. Dengan gaya telernya, anis merah mampu memberi pesona dan daya pikat tinggi. Anis Merah tidak hanya dapat ditemukan di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain, seperti Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, SriLanka, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia, anis merah terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Anis merah mencari makan di atas tanah dengan tanaman bawah pohon yang rapat. Sangat aktif mencari makan di bawah bayang-bayang sinar matahari dengan membongkar-bongkar seresah dedaunan untuk mencari serangga, laba-laba, cacing dan buah-buahan yang telah jatuh di tanah. Di Malaysia, anis merah sering teramati memakan buah beringin.
Sarang anis merah berbentuk seperti mangkuk yang dangkal dan tersusun dari akar pohon, daun, dan seresah. Kedua induk aktif membangun sarang yang seringkali dibangun pada ketinggian lebih dari 4,5 meter dan diletakkan pada pohon kecil atau semak. Telur sebanyak dua sampai empat, seringkali tiga, dierami selama 13-14 hari sampai menetas. Setelah menetas, anak dirawat sekitar 12 hari sampai dapat keluar dari sarang.
Saat ini anis merah merupakan salah satu jenis burung yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat di Indonesia. Menurut sebuah penelitian, anis merah menempati urutan ketiga dari jenis-jenis burung yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2006 melalui wawancara terhadap 1781 keluarga.
Popularitas anis merah sebagai burung peliharaan tidak lepas dari maraknya lomba burung berkicau yang saat ini diselenggarakan minimal setiap satu bulan sekali dan latihan bersama (latber) yang diselenggarakan minimal setiap satu minggu sekali di setiap kota. Selain volume, variasi, dan irama suara, perilaku “teler” merupakan salah satu faktor utama yang dinilai dalam lomba burung. Sayangnya, anis merah adalah burung yang moody atau angin-anginan saat berkicau. Ketika moodnya jelek biasanya tidak mau berkicau atau biasa disebut macet. Perawatan anis merah juga tergolong susah.
Secara umum, karakteristik burung anis merah adalah sebagai berikut:
- Mudah stres jika mendapatkan perlakuan kasar atau pun terjadi perubahan situasi lingkungan yang mencolok.
- Malas berkicau ketika berada di suatu tempat yang sudah lama ditempatinya. Sehingga perlu dipindahkan ke tempat baru agar mau berkicau lagi.
- Birahi burung anis merah gampang naik. Hal ini bisa disebabkan oleh pemberian extra fooding yang berlebihan, penjemuran yang terlalu lama atau bisa juga karena melihat burung anis merah lainnya.
- Anis merah merupakan burung yang manja. Ketika berada dengan orang yang merawatnya sehari-hari, maka akan diam, tidak berkicau.
- Mudah jinak. Burung anis merah juga terbilang burung yang mudah sekali jinak pada pemiliknya.